Kritis, Apatis, tidak logis


Media

Minggu, 30 September 2018

MADURA dan CLURIT

Oleh: M. hafid

Telah menites darah dari ujung clurit
Mencerabut nyawa dari genggaman dada.

Madura yang hidup dari aroma darah dan dendam
Menukil sejarah yang tak terlupakan
Warisan sejarah dan amarah kepada putranya
Akan berujung di bengkokan clurit nan tajam
Seakan, clurit menjadi simpul do’a
Menjadi pemecah masalah dari resah.

Madura dan clurit adalah sepasang tangan
Membias tangis dari kelompang
Madura yang kalap membangun dadanya dari karang.

Madura menyimpan kata dalam perban
Tidak ada usik maka tidak ada dendam.

Ciputat, 25-12-2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar